Pada Tahun 2004 adalah tahun bersejarah bagi dunia Pendidikan, khususnya di kp. Bogor Tarumajaya kab. Bekasi. Di tahun itu awal di bentuknya Yayasan Pendidikan Sofwatul Qolbi yang menaungi lembaga pendidikan formal. Di awal tahun 2004 sudah dilakukan cikal bakal pendirian yayasan. Team kami waktu itu hanya 2 orang sebagai pencetus gagasan Pendirian Yayasan. Saya dan Pak Ali Yahya mencari notaris untuk mengukuhkan pendirian Yayasan. Tepatnya di daerah jakarta kami temukan kantor Akte Notaris. Sejumlah berkas kami bawa dan diajukan ke kantor notaris. Kami beri nama Yayasan Nurul Qolbi. Pembuatan akte notaris disetujui oleh Pak Fauzi, SH. Selaku pembuat Akte. Cukup ketat juga wawancara dan bimbingan dalam pembuatan akte. tidak serta merta langsung selesai, masih banyak berkas yang harus dirapikan dan ditambahkan. Ketika kami diskusi dengan notaris, menurut pak Fauzi, SH
Legalitas dari kantor notaris untuk yayasan paling tidak 1 bulan setelah pendirian. Maka kami putuskan pendirian yayasan tanggal 2 februari dan diajukan ke kantor notaris hingga pada tanggl 25 Maret 2004 . jadilah akte notaris disetujui dengan nama Yayasan Nurul Qolbi. Pada tanggal 2 februari sudah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Terpadu untuk tingkat SDIT Nurul Qolbi. Sebenarnya dalam proses pengesahan akte yayasan sudah berlangsung pembangunan gedung sekolah. Ketika pembangunan gedung baru berjalan 40% , kami sudah membuka pendaftaran siswa siswi baru, meskipun bentuk bangunan gedung belum berbentuk layaknya gedung sekolah resmi. Tetapi atas izin Allah, banyak masyarakat sekitar Tarumajaya mendaftarkan diri untuk anaknya di masukkan ke sekolah SDIT.
Pengesahan akte tidak cukup hanya di notaris, perlu ditindaklanjuti ke Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia. Ketika pemberkasan di masukkan ke sekretriat Kemenhukam ternyata nama Yayasan Nurul Qolbi sudah ada di indonesia. Syaratnya tidak boleh nama lembaga yayasan ada yang sama. akhirnya kami membuat akte perubahan. Ketika kami kembali ke notaris pak H. Fauzi, untuk memperbaiki akte yayasan, ternyata pak Fauzi sudah meninggal dunia. Maka dialihkan ke notaris Sri Intasih. Maka jadilah akte itu dengan nama Yayasan Sofwatul Qolbi dengan nomor pengesahan 54 tanggal 18 maret 2005. Dan perubahan ini disetujui oleh Kemenhukam. Demikian perjalanan pembuatan akte notaris Yayasan Sofwatul Qolbi.
Awal pertama penerimaan siswa baru dilakukan di depan rumah bu hajah Nasutiah, kami buka dan setiap hari kami stand bay menunggu calon wali siswa. Alhamadulillah sampai memasuki tahun ajaran baru berjumlah 75 siswa yang daftar, dan gedung pun siap menampung walau masih banyak persiapan sarana yang harus disiapkan memasuki tahun ajaran baru.Saat itu kami concern pada pendidikan tingkat sekolah dasar. Segala perangkat kami siapkan mulai dari gedung, sarana belajar maupun tenaga pengajar serta pelayanan dan pendukung kegiatan belajar dan mengajar. Hampir 1 tahun kami jalani kegiatan belajar dan mengajar. Kami terus mengadakan fasilitas pembangunan gedung. Maka lantai dua kami bangun untuk persiapan tahun ajaran baru. Dengan pembiayaan swayada, kami berusaha mencari biaya untuk pembangunan. Dengan berbagai macam upaya kami lakukan mulai dari penjualan asset sampai pinjaman keluarga. Alhamdulillah dengan bantuan dan upaya lain, akhirnya gedung lantai dua dapat terselesaikan. Situasi dan kondisi menuntut gerak cepat di semua sektor pedidikan.
Akhirnya pada tahun 2009 dibangun unit Taman kanak kanak Nurul Qolbi dengan nama TKIT Nurul Qolbi hal ini untuk mencetak agar siswa siap memasuki jenjang Sekolah Dasar. Awal pembentukan unit TKIT sangat memprihatinkan, karena bertempt di rumah Yayasan, belum ada gedung permanen. Cukup lama keberlangsungan TKIT belajar dengan memakai ruang kamar. Nasib baik bagi TKIT Nurul Qolbi karena mendapat tiga ruang yang diizinkan oleh Yayasan untuk ruang belajar. Keberlangsungan ini cukup lama hingga pada tahun 2013 dibangun gedung untuk TKIT sebanyak enam ruang. kurang lebih sekitar satu tahun bangunan TKIT sudah bisa digunakan seagai ruang belajar.Kemudian muncul juga keinginan mendirikan Sekolah kejuruan namanya SMKIT. Memeng pendirian sekolah di Yayasan Sofwatul Qolbi tidak berjenjang, tetapi melihat kebutuhan.
Melihat fenomena masyarakat akan kebutuhan sekolah kejuruan dengan membaca situasi kondisi SMK di kecamatan Tarumajaya yang masih minim. Pada tahun 2009, Yayasan tertiup angin segar dengan mendapatkan bantuan dari Pmerintah berupa bangunan Ruang kelas Baru. Akhirnya kami bangun di tengah lokasi yayasan, tepatnya di sebelah gedung SDIT. Gedung ini bertingkat dua lantai agar bisa menampung siswa lebih banyak. Ada 12 ruangan yang kami bangun yang saat ini digunakan oleh unit SDIT.
Pada tahun 2010 didirikan sekolah menengah kejuruan Islam Terpadu (SMKIT) Nurul Qolbi. Lagi lagi gedungpun belum punya. Kami kerja keras, banting tenaga, agar ruang untuk SMKIT bisa milik sendiri. Hal yang sama terjadi pada SMKIT, ketika baru membuka pendaftaran tahun ajaran baru, sudah terdaftar sebanyak 75 siswa siswi. Akhirnya unit SD.IT bergeser ke belakang, menggunakan gedung baru. Sementara gedung lama digunakan untuk SMKIT.Pada tahun 2010, dibangun gedung SMPIT. terdapat di lokasi paling pojok, karena lahan yang terbatas. Pertama dibangun 2 lokal untuk unit SMP,IT. Bisa terbayang dalam benak kita bagaimana proses pembanguna yang begitu cepat, tanpa henti harus dilakukan karena kebutuhan. Untuk pembangunan gedung ini bertahap, hingga rapung bisa mengisi kels 7, 8 dan 9. Hampir ke seluruhan belum tertampung. Hingga saat ini masih terus diupayakan penambahan ruang belajar, terutama sekali untuk SMKIT yang kwantitasnya terus bertambah.
Inilah uniknya perjuangan Yayasan Sofwatul Qolbi, maju terus, hitung hitungan belakangan. jika dirunut sepakterjangnya, sepertinya membangun lembaga pendidikan seperti orang jualan, cari pelanggan dulu, baru pengadaan barangnya. Seperti maraknya sekarang ini jual beli online. Barang dipajang di medsos berneka ragam dan modelnya, padahal bentuknya ga ada. Barang baru muncul setelah ada pesanan. Jual beli online modalnya pandai diplomasi sama rajin jalan, Ada pesanan langsung gerak jalan. Tetapi tidak sama tujuannya dengan pendidikan di Nurul Qolbi. Kasus jual beli online belum ada, sementara Yayasan Sofawatul Qolbi sudah eksis dahulu. Satu hikmah yang bisa diambil bahwa perjuangan dibutuhkan kesungguhan. Jika sudah ada keinginan, segera laksanakan keinginan itu, aksi dan semangat harus dikobarkan.
Rintangan dan hambatan sudah jeals ada karena itu jalan menuju kedewasaan dan pengalaman yang amat berharga. “SEMUA” anugerah yang Allah berikan untuk kebaikan makhluknya. Tidak ada yang tidak berguna dari ciptaan Allah, tidak ada yang sia isa jika dilakukan dengan hati yang murni. Rintangan dan hambatan bukan kegagalan, dia adalah satu trake dalam jalan yang berliku supaya manusia tidak tertidur. Cara Allah menyanyangi hambanya buka dengan meringankan masalah, tetapi dengan memperkuat jiwa, sehinnga serumit apapun masalahnya, manusia tetap bisa bertahan dan tidak akan menyerah. Cara Allah menyayangi hambaNya bukan dengan meringankan beban yang dipikul, tetapi dengan mengokohkan pundak sehingga mampu memikul amanah. Cara Allah menyayangi hamba-Nya bukan dengan memudahkan jalan menuju kesuksesan, tetapi dengan rintangan, kesulitan dan hambatan yang mengajarkan kita meraih kesuksesan.
Hidup butuh “masalah” supaya punya kekuatan, perlu “Pengorbanan” supaya tahu cara kerja keras. Butuh “air mata” supaya bisa merendah hati. Butuh “kritikan” supaya bisa menghargai. Butuh “canda dan tawa” supaya bisa merasakan nikmatnya bersyukur. Butuh “Senyum” supaya tumbuh rasa cinta di dada dan hidup butuh “orang lain” agar tidak merasa sendiri.
Tanamkan dalam jiwa bahwa seluruh anugerah yang Allh berikan tidak ada kesia siaan dan selalu berbaik sangka kepada Sang Pemberi, Allah Azzaa wa zalla.
Kini Sofwatul Qolbi dikelilingi orang orang yang kuat memikul beban, jiwa yang kuat, tahan rintangan dan kesulitan. Masalah menjadi teman setia ke seharian, jiwa pengorbanan yang selalu ditanam mejadi sosok yang cinta akan kerja keras. Tetapi perlu siraman air mata untuk membasahi hati yang gundah gulana agar menjadi sosok yang tahu akan merendah hati, tidak sombong dengan prestasi dan ujub dengan prestise. Barangkali ini menjadi faktor eksisnya Yayasan Sofwatul Qolbi. Dengan syukur yang begitu mendalam kini, yayasan memiliki lima unit formal (TKIT AL-JIHAD, RAIT NURUL QOLBI, SDIT NURUL QOLBI, SMPIT NURUL QOLBI,SMKIT NURUL QOLBI DAN PONPES KANZ EL KHOIR),
jumlah siswa keseluruhan sekitar 1.800 siswa. Sementara pada jenjang non formal ada KBIH Nurul Qolbi menaungi pemberangkatan jamaah haji dan umroh. Majlis taklim kaum ibu Nurul Qolbi dan santunan yatim dan piatu. kini usia Yayasan Sofwatul telah mencapai 16 tahun. perlu bersyukur atas limpahan nikmat, Perjuangan Yayasan Sofwatul Qolbi masih panjang dan perlu menjaga eksistensi serta amanah yang begitu besar. Lewat miladnya yang ke 16 semoga keberkahan selalu mengiringi para pejuang ilmu di yayasan Sofwatul Qolbi. Jaya terus dan jadikan sebagai rumah kita dalam berdakwah dan berjuang menggapai ridhlo ilahi.
Berminat Sekolah atau Meyekolahkan Anak Ke Sekolah ini.? Kunjungi Segera.
sumber:shofwatulqolbi.or.id
2 komentar
Tinggalkan Komentar Dengan Bahasa Sopan